Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Advertisement

Surat Al Balad (Negeri) 20 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahannya

Surat Al Balad (Negeri) 20 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahannya | Surat Al Balad terdiri atas 20 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Qaaf. Dinamai Al Balad, diambil dari perkataan Al Balad yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan kota di sini ialah kota Mekah. 

Pokok-pokok isinya:


Manusia diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan; janganlah manusia terpedaya oleh kekuasaan dan harta benda yang banyak yang telah dibelanjakannya; beberapa peringatan kepada manusia atas beberapa nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya dan bahwa Allah telah menunjukkan jalan-jalan yang akan menyampaikannya kepada kebAhagiaan dan yang akan membawanya kepada kecelakaan. 

Surat Al Balad (Negeri) 20 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahannya

Surat Al Balad mengutarakan bahwa manusia haruslah bersusah payah mencari kebahagiaan dan Allah sendiri telah menunjukkan jalan yang membawa kepada kebaikan, dan jalan yang membawa kepada kesengsaraan. Tuhan menggambarkan bahwa jalan yang membawa kepada kebahagiaan itu lebih sulit menempuhnya daripada yang membawa kepada kesengsaraan.

HUBUNGAN SURAT AL BALAD DENGAN SURAT ASY SYAMS


1. Kedua-dua surat ini sama-sama menerangkan bahwa Allah telah menunjukkan kepada manusia dua buah jalan yaitu jalan yang pada surat Asy Syams disebut jalan kefasikan dan jalan ketakwaan.
2. Pada surat Asy Syams ditegaskan bahwa orang yang menjalani jalan ketakwaan itu akan berbahagia dan orang yang menjalani jalan kefasikan itu akan merugi. 

Surat Al-Balad

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ - ١


Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),


وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ - ٢


dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,


وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ - ٣


dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.


لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ - ٤


Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.


اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ - ٥


Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?


يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ - ٦


Dia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”


اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ - ٧


Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?


اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ - ٨


Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,


وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ - ٩


dan lidah dan sepasang bibir?


وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ - ١٠


Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),


فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ - ١١


tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?


وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ - ١٢


Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?


فَكُّ رَقَبَةٍۙ - ١٣


(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),


اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ - ١٤


atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,


يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ - ١٥


(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,


اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ - ١٦


atau orang miskin yang sangat fakir.


ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ - ١٧


Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.


اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ - ١٨


Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.


وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْئَمَةِۗ - ١٩


Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.


عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ ࣖ - ٢٠


Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement