Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Advertisement

Surat Qaaf 45 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya

Surat Qaaf  45 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya | Surat Qaaf terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Murssalaat. Dinamai Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf Qaaf. Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW senang membaca surat ini pada rakaat pertama sembahyang subuh dan pada shalat hari raya. Sedang menurut riwayat Abu Daud, Al Baihaqy dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW membaca surat ini pada tiap-tiap membaca Khutbah pada hari Jum'at. Kedua riwayat ini menunjukkan bahwa surat QAAF sering dibaca Nabi Muhammad SAW di tempat-tempat umum, untuk memperingatkan manusia tentang kejadian mereka dan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya, begitu pula tentang hari berbangkit, hari berhisab, syurga, neraka, pahala, dosa, dsb. Surat ini dinamai juga Al Baasiqaat, diambil dari perkataan Al- Baasiqaat yang terdapat pada ayat 10 surat ini. 

Pokok-pokok isinya : 

1. Keimanan:
Setiap manusia pada hari kiamat akan hadir di padang mahsyar diiring- kan oleh dua orang malaikat, yang seorang sebagai pengiringnya, dan yang seorang lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia. Kebangkitan manusia dari kubur digambarkan sebagai tanah yang kering, setelah disirami hujan hidup kembali; Allah lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri; tiap-tiap manusia didampingi oleh malaikat yang selalu mencatat segala perbuatannya; Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa.

2. Hukum-hukum:
Anjuran bertasbih dan bertahmid kepada Tuhan pada waktu-waktu malam sebelum terbit dan terbenam matahari dan sesudah mengerjakan shalat. Perintah Allah kepada Rasul-Nya agar memberi peringatan dengan ayat- ayat Al Quran kepada orang yang beriman; anjuran memperhatikan kejadian langit dan bumi.

3. Dan lain-lain:
Keingkaran orang-orang musyrik terhadap kenabian dan hari berbangkit; hiburan kepada Nabi Muhammad SAW agar jangan berputus asa dalam meng- hadapi keingkaran orang-orang kafir Mekkah, karena rasul-rasul dahulu juga menghadapi keingkaran kaumnya masing-masing; Al Quran adalah sebagai peringatan kepada orang-orang yang takut kepada ancaman Allah. 

Surat Qaaf  45 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya

Sebagaimana halnya surat-surat Makkiyah pada umumnya, maka surat Qaaf mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebangkitan, syurga dan neraka, mengemukakan bahwa keingkaran orang-orang kafir kepada Nabi itu adalah wajar, karena rasul-rasul dahulu juga diingkari dan didustakan oleh umat-umatnya.

HUBUNGAN SURAT QAAF DENGAN SURAT ADZ DZAARIYAAT
1. Pada surat Qaaf disebutkan hal-hal mengenai hari berbangkit, pembalasan, syurga dan neraka; sedang surat Adz Dzaariyaat dimulai dengan menerangkan bahwa semua itu adalah benar dan pembalasan pada hari kiamat itu benar akan terlaksana. 
2. Pada surat Qaaf disebutkan secara sepintas lalu pembinasaan umat-umat dahulu yang mendustakan rasul-rasul sedang pada surat Adz Dzaariyaat diterangkan keadaan mereka dengan agak terperinci. 

Surat Qaf

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. قۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ الْمَجِيْدِ ۖ qāf, wal-qur`ānil-majīdQaf. Demi Al-Qur'an yang mulia.
  2. بَلْ عَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ فَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا شَيْءٌ عَجِيْبٌ ۚbal 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum fa qālal-kāfirụna hāżā syai`un 'ajīb(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah suatu yang sangat ajaib.”
  3. ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۚ ذٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيْدٌ a iżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj'um ba'īdApakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah (akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.
  4. قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْاَرْضُ مِنْهُمْ ۚوَعِنْدَنَا كِتٰبٌ حَفِيْظٌ qad 'alimnā mā tangquṣul-arḍu min-hum, wa 'indanā kitābun ḥafīẓSungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.
  5. بَلْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْ فَهُمْ فِيْٓ اَمْرٍ مَّرِيْجٍ bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marījBahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika (kebenaran itu) datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.
  6. اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ a fa lam yanẓurū ilas-samā`i fauqahum kaifa banaināhā wa zayyannāhā wa mā lahā min furụjMaka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?
  7. وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍۙ wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā ming kulli zaujim bahījDan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah,
  8. تَبْصِرَةً وَّذِكْرٰى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيْبٍ tabṣirataw wa żikrā likulli 'abdim munībuntuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali (tunduk kepada Allah).
  9. وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙwa nazzalnā minas-samā`i mā`am mubārakan fa ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīdDan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.
  10. وَالنَّخْلَ بٰسِقٰتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيْدٌۙwan-nakhla bāsiqātil lahā ṭal'un naḍīdDan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun,
  11. رِّزْقًا لِّلْعِبَادِۙ وَاَحْيَيْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۗ كَذٰلِكَ الْخُرُوْجُ rizqal lil-'ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụj(sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur).
  12. كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa aṣ-ḥābur-rassi wa ṡamụdSebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Samud telah mendustakan (rasul-rasul),
  13. وَعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ وَاِخْوَانُ لُوْطٍۙwa 'āduw wa fir'aunu wa ikhwānu lụṭdan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir‘aun dan kaum Lut,
  14. وَّاَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍۗ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِwa aṣ-ḥābul-aikati wa qaumu tubba', kullung każżabar-rusula fa ḥaqqa wa'īddan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).
  15. اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍa fa 'ayīnā bil-khalqil-awwal, bal hum fī labsim min khalqin jadīdMaka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak) bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.
  16. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīdDan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
  17. اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.
  18. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīdTidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
  19. وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُwa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīdDan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.
  20. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ wa nufikha fiṣ-ṣụr, żālika yaumul-wa'īdDan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan.
  21. وَجَاۤءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَاۤىِٕقٌ وَّشَهِيْدٌ wa jā`at kullu nafsim ma'ahā sā`iquw wa syahīdSetiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi.
  22. لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ laqad kunta fī gaflatim min hāżā fa kasyafnā 'angka giṭā`aka fa baṣarukal-yauma ḥadīdSungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.
  23. وَقَالَ قَرِيْنُهٗ هٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيْدٌۗwa qāla qarīnuhụ hāżā mā ladayya 'atīdDan (malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”
  24. اَلْقِيَا فِيْ جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيْدٍ alqiyā fī jahannama kulla kaffārin 'anīd(Allah berfirman), “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,
  25. مَنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيْبٍۙmannā'il lil-khairi mu'tadim murībyang sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas dan bersikap ragu-ragu,
  26. ۨالَّذِيْ جَعَلَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَاَلْقِيٰهُ فِى الْعَذَابِ الشَّدِيْدِ allażī ja'ala ma'allāhi ilāhan ākhara fa alqiyāhu fil-'ażābisy-syadīdyang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain, maka lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.”
  27. ۞ قَالَ قَرِيْنُهٗ رَبَّنَا مَآ اَطْغَيْتُهٗ وَلٰكِنْ كَانَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ qāla qarīnuhụ rabbanā mā aṭgaituhụ wa lāking kāna fī ḍalālim ba'īd(Setan) yang menyertainya berkata (pula), “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.”
  28. قَالَ لَا تَخْتَصِمُوْا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ اِلَيْكُمْ بِالْوَعِيْدِ qāla lā takhtaṣimụ ladayya wa qad qaddamtu ilaikum bil-wa'īd(Allah) berfirman, “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu.
  29. مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَآ اَنَا۠ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biẓallāmil lil-'abīdKeputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku.”
  30. يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ yauma naqụlu lijahannama halimtala`ti wa taqụlu hal mim mazīd(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Ia menjawab, “Masih adakah tambahan?”
  31. وَاُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ غَيْرَ بَعِيْدٍ wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīna gaira ba'īdSedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).
  32. هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ اَوَّابٍ حَفِيْظٍۚhāżā mā tụ'adụna likulli awwābin ḥafīẓ(Kepada mereka dikatakan), “Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).
  33. مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاۤءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبٍۙman khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi wa jā`a biqalbim munīb(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,
  34. ۨادْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُلُوْدِ udkhulụhā bisalām, żālika yaumul-khulụdmasuklah ke (dalam surga) dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.”
  35. لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ lahum mā yasyā`ụna fīhā wa ladainā mazīdMereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya.
  36. وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوْا فِى الْبِلَادِۗ هَلْ مِنْ مَّحِيْصٍ wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum asyaddu min-hum baṭsyan fa naqqabụ fil-bilād, hal mim maḥīṣDan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka)?
  37. اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِمَنْ كَانَ لَهٗ قَلْبٌ اَوْ اَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيْدٌ inna fī żālika lażikrā limang kāna lahụ qalbun au alqas-sam'a wa huwa syahīdSungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.
  38. وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ wa laqad khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmiw wa mā massanā mil lugụbDan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.
  39. فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa qablal-gurụbMaka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.
  40. وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụdDan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai salat.
  41. وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَّكَانٍ قَرِيْبٍ wastami' yauma yunādil-munādi mim makāning qarībDan dengarkanlah (seruan) pada hari (ketika) penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.
  42. يَوْمَ يَسْمَعُوْنَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُرُوْجِ yauma yasma'ụnaṣ-ṣaiḥata bil-ḥaqq, żālika yaumul-khurụj(Yaitu) pada hari (ketika) mereka men-dengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).
  43. اِنَّا نَحْنُ نُحْيٖ وَنُمِيْتُ وَاِلَيْنَا الْمَصِيْرُۙinnā naḥnu nuḥyī wa numītu wa ilainal-maṣīrSungguh, Kami yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Kami tempat kembali (semua makhluk).
  44. يَوْمَ تَشَقَّقُ الْاَرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ۗذٰلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيْرٌ yauma tasyaqqaqul-arḍu 'an-hum sirā'ā, żālika ḥasyrun 'alainā yasīr(Yaitu) pada hari (ketika) bumi terbelah, mereka keluar dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami.
  45. نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَقُوْلُوْنَ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍۗ فَذَكِّرْ بِالْقُرْاٰنِ مَنْ يَّخَافُ وَعِيْدِ naḥnu a'lamu bimā yaqụlụna wa mā anta 'alaihim bijabbār, fażakkir bil-qur`āni may yakhāfu wa'īdKami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement